Berita Pendataan PIS Diharapkan Bisa Mengetahui Akar Masalah Kesehatan Warga

BOYOLALI- Warga Boyolali menyambut baik pendataan Progran Indonesia Sehat (PIS) yang mulai dilakukan saat ini. Dengan metode pendekatan keluarga, diharapkan pendataan dapat mengetahui akar masalah kesehatan warga termasuk di dalamnya potensi jumlah gangguan jiwa yang ada di tengah masyarakat hingga masalah tumbuh kembang anak.
Petugas kesehatan pendata PIS Kecamatan Sawit, Umi Salamah mengakui, banyak potensi yang bisa diketahui melalui pendataan yang dilakukan dengan metode pendekatan kekeluargaan tersebut. Seperti salah satunya potensi jumlah warga yang mengidap gangguang jiwa atau masalah tumbuh kembang anak.
"Selama ini kan warga masih cukup enggan membahas terkait dua masalah tersebut. Dengan pendekatan keluarga dimana pendataan dilakukan secara door to door diharapkan potensi-potensi permasalahan tersebut dapat diketahui. Maka bisa dilakukan penanganan sedini mungkin," urainya, Selasa (20/03/2018).
Banyak pertanyaan kesehatan yang diajukan kepada setiap warga melalui perwakilan Kepala Keluarga (KK) pada saat dilakukan pendataan. Diantaranya terkait kesehatan lingkungan mencakup sumber air, kondisi pembuangan keluarga dan lainnya.
"Diajukan juga masalah kesehatan paru yang mengacu pada potensi penyakit TB, serta tumbuh kembang anak. Banyak sekali yang diajukan dan alhamdulillah direspon baik oleh warga. Bahkan kami juga menanyakan perihal Keluarga Berencana (KB). Apakah pasangan suami istri sudah KB atau belum. Meskipun KB merupakan hak mereka, namun kami tetap menyampaikan baik dan buruknya tidak KB. Dan jika ada yang mau berkonsultasi masalah ini, dipersilahkan juga," tukasnya.
Ketua RT 01 Desa Tlawong, Muh Muslim menyambut baik pendataan PIS tersebut.
"Warga hanya harus menyiapkan foto copy KK, KTP dan foto copy kartu BPJS Kesehatan jika sudah mengikuti," pungkasnya.
Sementara itu, pendataan PIs ditekankan pada indikator keluarga sehat dimana 12 indikator keluarga sehat tersebut yaitu Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB); Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap; Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif; Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan; Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar; Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur; Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan; Anggota keluarga tidak ada yang merokok; Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (awa)
- Pengumuman Perkawinan
- Kasus Positif Covid-19 di Boyolali ..
- Bertambah Satu Kasus, Pasien Positi..
- Pasien Positif Covid-19 Bertambah 2..
- Pasar Hewan Singkil Siap Sambut New..
- Pengumuman Perkawinan
- Pengumuman Perkawinan
- Pengumuman Perkawinan
- Pengumuman Perkawinan
- Pengumuman Perkawinan
- Struktur Organisasi
- Visi Misi
- SOP
- Galleri
- Galleri1
- Hasil Rapat
- Galleri2
- LKJIP2018
- LKJIP2018
- LKJIP2018
- LKJIP2018
- LKJIP2018
- Renstra 2016-2021
- Renstra 2016-2021
- Renstra 2016-2021
- Renstra 2016-2021
- Renstra 2016-2021
- IKU 2016-2021
- RENCANA AKSI 2019
- Perjanjian Kinerja
- Rencana Kinerja Tahunan 2020
- IKM SEMESTER 2 TAHUN 2018
- IKM SEMESTER 1 TAHUN 2019
- Maklumat Pelayanan
- DATA JUMLAH PENDUDUK SEMESTER 1 KAB.BOYOLALI TAHUN
- Standart Pelayanan 2019
- SKM 2020
- Arsip Berita
- Arsip Pengumuman
- Arsip Artikel